JAVA

"Belajar, Berkarya, Berdaya."

Platform Digital untuk Generasi Tech & Kreatif Masa Depan

Dampak Judi Online pada Prestasi Belajar Remaja Javabetsport
3 Views -

Fenomena Judi Online yang Mengancam Masa Depan Pelajar Indonesia

Judi online kini menjadi ancaman serius bagi masa depan pelajar yang harus segera ditangani bersama. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tahun 2024, sebanyak 197.054 anak berusia 11 hingga 19 tahun telah terlibat dalam permainan berbasis taruhan tersebut. Angka ini menunjukkan betapa masifnya paparan terhadap praktik ilegal yang mengancam generasi muda bangsa. Kondisi semakin diperparah dengan mudahnya akses internet serta iklan menyesatkan yang terus beredar di media sosial.

Penelitian dari Universitas Riau mengungkapkan bahwa pelajar sekolah menengah atas yang terpapar memiliki risiko 1,5 kali lebih besar mengalami penurunan prestasi akademik dibandingkan mereka yang tidak terlibat. Hal ini terjadi karena waktu belajar mereka habis untuk bermain serta memikirkan cara mendapatkan uang. Fenomena ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena melibatkan generasi penerus yang seharusnya fokus pada pendidikan. Istilah slot gacor yang viral di kalangan remaja merujuk pada mesin taruhan yang dianggap mudah memberikan kemenangan.

Penurunan Konsentrasi serta Motivasi Belajar pada Remaja Penjudi

Dampak paling nyata terhadap prestasi adalah menurunnya konsentrasi remaja ketika mengikuti pelajaran di sekolah. Mereka yang terlibat sering mengalami kesulitan fokus pada materi karena pikiran terus tertuju pada permainan tersebut. Bahkan saat berada di kelas, para pelajar ini cenderung mengantuk karena begadang bermain hingga dini hari. Akibatnya, mereka sering tertidur saat guru menjelaskan materi sehingga tertinggal dalam memahami pelajaran yang penting.

Motivasi belajar juga mengalami penurunan drastis pada remaja yang kecanduan aktivitas taruhan berbasis internet itu. Mereka mulai malas mengerjakan tugas rumah serta sering tidak mengumpulkan pekerjaan yang diberikan oleh guru. Studi di Kota Tebing Tinggi menunjukkan bahwa remaja penjudi sering terlambat datang ke sekolah bahkan membolos. Pola ini terus berulang hingga akhirnya menyebabkan nilai akademik mereka turun secara signifikan dan mengancam kelulusan. Sebanyak 70 persen dari mereka mengalami penurunan indeks prestasi kumulatif yang cukup mengkhawatirkan bagi masa depan.

Gangguan Psikologis yang Mempengaruhi Kemampuan Akademis Remaja

Aspek psikologis menjadi faktor krusial dalam penurunan prestasi belajar remaja yang terpapar aktivitas taruhan berbasis internet. Menurut penelitian Ariesta tahun 2024, individu yang kecanduan rentan mengalami gangguan kecemasan hingga depresi yang berat. Tekanan psikologis muncul akibat kerugian finansial yang dialami serta rasa bersalah karena menyembunyikan aktivitasnya dari orang tua. Kondisi mental yang tidak stabil membuat mereka sulit berkonsentrasi serta menyerap materi pelajaran dengan baik setiap hari.

Gangguan tidur juga menjadi masalah serius yang dihadapi remaja penjudi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebanyak 70 persen dari mereka mengalami kesulitan tidur karena kebiasaan bermain hingga larut malam setiap waktu. Kurang tidur berdampak langsung pada kemampuan kognitif untuk berpikir jernih serta menyelesaikan soal-soal pelajaran dengan benar. Selain itu, perubahan suasana hati yang drastis saat kalah membuat mereka mudah marah dan sulit berinteraksi. Isolasi sosial pun terjadi karena mereka lebih memilih bermain sendirian daripada bersosialisasi dengan teman sebaya mereka.

Peran Edukasi dalam Mencegah Dampak Judi pada Generasi Muda Bangsa

Pendidikan literasi menjadi kunci utama untuk melindungi remaja dari bahaya taruhan berbasis internet yang mengancam mereka. Program pembelajaran keterampilan coding dan desain di JAVA dapat membantu mengalihkan minat remaja ke aktivitas produktif yang membangun masa depan. Dengan menguasai keterampilan seperti pemrograman, desain grafis, atau kecerdasan buatan, para pelajar memiliki alternatif positif untuk mengisi waktu. Investasi pada pendidikan keterampilan ini jauh lebih bermanfaat dibandingkan menghabiskan waktu untuk aktivitas destruktif yang merusak.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir lebih dari 1,3 juta konten taruhan berbasis internet hingga April 2025. Upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi generasi muda dari ancaman yang merusak masa depan bangsa. Namun, peran orang tua serta sekolah tetap menjadi garda terdepan dalam mengawasi dan membimbing remaja agar terhindar. Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak Indonesia.

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.