Etika penggunaan AI merupakan isu krusial seiring semakin luasnya integrasi teknologi dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah. Ketika sistem AI digunakan untuk mendukung pembelajaran, sekolah harus memastikan penerapannya tidak melanggar privasi siswa dan tetap sejalan dengan nilai-nilai moral pendidikan. Guru dan siswa perlu dibekali pemahaman yang benar tentang batas etis penggunaan teknologi, agar proses belajar tetap manusiawi dan berorientasi pada pengembangan karakter.
Penerapan AI dalam penilaian otomatis, pengelompokan siswa, atau analisis perilaku belajar memang dapat meningkatkan efisiensi. Namun, tanpa regulasi yang jelas, penggunaan AI dapat menimbulkan ketimpangan perlakuan serta ketergantungan yang tidak sehat pada sistem. Sekolah harus menetapkan pedoman tertulis yang menjelaskan bagaimana AI boleh digunakan, siapa yang bertanggung jawab, serta apa saja batasan penggunaannya agar tidak menggantikan peran guru secara penuh.
Guru berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia. Mereka harus menjadi filter etis yang memastikan penggunaan AI tetap berpihak pada kebutuhan pendidikan yang beradab dan inklusif. Selain itu, penting untuk melibatkan orang tua dalam diskusi etika ini. Hal ini agar mereka memahami bagaimana data anak mereka diproses dan digunakan oleh sistem AI.
Untuk membantu sekolah memahami dan menerapkan kebijakan ini, UNESCO menyediakan panduan etika AI dalam pendidikan. Panduan ini dapat dijadikan acuan awal yang kuat. Di sisi lain, Javacom juga membahas berbagai teknologi edukatif terkini, termasuk prinsip AI yang bertanggung jawab di beranda utama kami.
Comments are closed