JAVA

"Belajar, Berkarya, Berdaya."

Platform Digital untuk Generasi Tech & Kreatif Masa Depan

Overthinking dan FOMO: Bahaya di Tengah Ruang Digital Javabetsport
72 Views -

Overthinking dan FOMO kini menjadi fenomena umum yang mengancam generasi digital. Kedua kondisi mental ini sering muncul bersamaan dalam kehidupan masyarakat modern. Media sosial memicu pikiran berlebihan tentang aktivitas orang lain secara terus-menerus. Akibatnya, seseorang mudah terjebak dalam lingkaran negatif yang merugikan kesehatan mental. Teknologi digital menciptakan ruang kompetisi tidak sehat antar individu setiap harinya.

Fear of Missing Out atau FOMO muncul ketika seseorang merasa tertinggal dari tren. Platform digital menampilkan kehidupan sempurna orang lain secara berulang dan konsisten. Hal ini memicu kecemasan serta ketakutan akan kehilangan momen penting dalam hidup. Penelitian dari American Psychiatric Association menunjukkan bahwa overthinking dapat memperburuk kondisi depresi dan kecemasan secara signifikan. Kondisi ini semakin parah ketika dikombinasikan dengan paparan media sosial yang berlebihan. Dampak overthinking dan FOMO mencakup gangguan tidur hingga isolasi sosial yang berkepanjangan.

Overthinking atau pemikiran berlebihan menciptakan siklus mental yang sangat destruktif bagi individu. Seseorang terus-menerus memutar pikiran tentang masa lalu atau masa depan tanpa henti. Teknologi digital memperparah kondisi ini melalui notifikasi dan informasi yang tak terbatas setiap detik. Dampaknya meliputi gangguan tidur, penurunan produktivitas, serta isolasi sosial yang mengkhawatirkan. Overthinking dan FOMO juga memicu perbandingan sosial yang tidak sehat dengan orang lain. Individu kehilangan kemampuan untuk menghargai pencapaian pribadi mereka sendiri dengan baik.

Mengatasi overthinking dan FOMO memerlukan strategi yang tepat, konsisten, dan berkelanjutan dalam penerapannya. Pertama, batasi waktu penggunaan media sosial setiap harinya dengan bijak dan disiplin. Kedua, praktikkan mindfulness untuk mengembalikan fokus pada saat ini dengan teknik pernapasan. Ketiga, kembangkan hobi positif yang tidak bergantung pada teknologi digital atau validasi online. Keempat, bangun rutinitas harian yang memberikan kepuasan intrinsik tanpa melibatkan media sosial. Java School menyediakan program pembelajaran yang dapat mengalihkan fokus dari media sosial destruktif. Kelima, cari dukungan profesional jika kondisi overthinking dan FOMO sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.